+6285956421575 masjidsaedatulmustafa@gmail.com

Negara-negara Islam Kecam Serangan AS ke Iran

Oleh

Andi Setiawan

Amerika Serikat (AS) mengebom tiga lokasi yang mereka klaim sebagai fasilitas nuklir di Iran. Serangan itu meningkatkan eskalasi perang antara Israel dan Iran.

Presiden Donald Trump pada Sabtu malam mengklaim serangan AS “menghancurkan” fasilitas Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz.

Dia mengancam akan melakukan lebih banyak serangan untuk menghilangkan kapasitas pengayaan nuklir negara itu jika Teheran “tidak berdamai”.

Iran mengakui serangan tersebut. Iran mengatakan personelnya yang bekerja di lokasi nuklir telah dievakuasi sebelum serangan.

Serangan AS terjadi lebih dari seminggu setelah Israel melancarkan kampanye militer terhadap Iran. Iran membalas dengan serangan rudal. Aksi saling serang mengakibatkan ratusan korban di kedua belah pihak.

Berikut adalah beberapa reaksi utama dari negara-negara Islam usai serangan AS terhadap nuklir Iran yang dirangkum dari Al Jazeera dan NDTV.

Hamas

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengutuk “dengan kata-kata yang paling keras agresi terang-terangan Amerika Serikat terhadap wilayah dan kedaulatan Iran”.

“Agresi AS terhadap Iran adalah eskalasi yang berbahaya, kepatuhan buta terhadap agenda penjajah, dan pelanggaran hukum internasional yang jelas,” kata kelompok bersenjata Palestina itu. 

“Kami menyatakan solidaritas kami dengan Iran, para pemimpinnya, dan rakyatnya, dan kami memiliki keyakinan penuh pada kemampuan Iran untuk mempertahankan kedaulatannya.”

Arab Saudi

Arab Saudi menyatakan “kekhawatiran besar” menyusul serangan AS.

“Kerajaan Arab Saudi mengikuti dengan penuh kekhawatiran perkembangan di Republik Islam Iran, yang diwakili oleh penargetan fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat,” tulis Kementerian Luar Negeri Saudi memposting pada X.

Kerajaan Arab Saudi menyatakan perlunya mengerahkan segala upaya untuk menahan diri, meredakan, dan menghindari eskalasi.

Arab Saudi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya dalam “keadaan yang sangat sensitif” tersebut untuk mencapai solusi politik guna mengakhiri krisis.

Qatar

Qatar menyampaikan kekhawatiran atas dampak serius setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir di Iran.

Kementerian Luar Negeri Qatar memperingatkan bahwa eskalasi berbahaya saat ini di kawasan tersebut dapat menyebabkan konsekuensi bencana baik di tingkat regional maupun internasional. 

“Kerajaan menyerukan kepada semua pihak untuk bersikap bijaksana, menahan diri, dan menghindari eskalasi lebih lanjut,” ujar Kementerian Luar Negeri Qatar. 

Oman

Oman, yang menjadi penengah perundingan nuklir antara AS dan Iran, mengutuk keras serangan AS tersebut.

Dilansir dari kantor berita resmi Oman, Negara Teluk tersebut menyatakan keprihatinan mendalam, kecaman, dan kutukan atas eskalasi yang diakibatkan oleh serangan udara langsung yang dilancarkan oleh Amerika Serikat terhadap lokasi-lokasi di Republik Islam Iran, 

Irak

Irak telah memperingatkan bahwa serangan AS terhadap fasilitas nuklir tetangganya, Iran, mengancam perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

“Eskalasi militer ini merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan di Timur Tengah dan menimbulkan risiko serius bagi stabilitas regional,” tutur juru bicara pemerintah Basim Alawadi.

Yaman

Seorang pejabat Houthi Yaman mengatakan pada Ahad bahwa tanggapan kelompok yang berpihak pada Iran terhadap serangan AS terhadap Iran “hanya masalah waktu.” 

Mohammed al-Bukhaiti, seorang anggota biro politik gerakan Houthi, mengatakan kepada Al Jazeera Mubasher TV bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Washington dibuat sebelum “perang” terhadap Iran.

Pakistan

Pakistan pada Ahad “mengecam” serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

“Kami sangat prihatin dengan kemungkinan eskalasi ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Pakistan, yang berbatasan sepanjang 900 kilometer dengan Iran, juga menegaskan kembali bahwa serangan ini melanggar “semua norma hukum internasional dan bahwa Iran memiliki hak yang sah untuk membela diri berdasarkan Piagam PBB”.

“Eskalasi ketegangan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena agresi yang sedang berlangsung terhadap Iran, sangat mengganggu. Eskalasi ketegangan lebih lanjut akan memiliki implikasi yang sangat merusak bagi kawasan tersebut dan sekitarnya,” ucapnya.

Islamabad juga menyerukan untuk mengakhiri konflik–yang dimulai ketika militer Israel menyerang Iran pada Jumat lalu, dengan mengatakan bahwa mereka telah menyimpulkan bahwa Teheran hampir mengembangkan senjata nuklir.

“Jalan menuju dialog, diplomasi, sejalan dengan prinsip dan tujuan Piagam PBB tetap menjadi satu-satunya jalan yang layak untuk menyelesaikan krisis di kawasan ini,” ujarnya.

Iran

Dalam pernyataan publik pertamanya setelah serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menuduh AS melanggar hukum internasional.

“Amerika Serikat, anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah melakukan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan NPT [Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir] dengan menyerang instalasi nuklir damai Iran,” kata Araghchi dalam sebuah unggahan di media sosial.

“Peristiwa pagi ini [Ahad] keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi yang kekal. Setiap anggota PBB harus waspada atas perilaku yang sangat berbahaya, melanggar hukum, dan kriminal ini.”

Dia menambahkan bahwa Iran “memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya”.

Related Post

Leave a Comment